Minggu, 27 September 2009

DIGI HARI: CALON MANTU bagian ke delapan

“WHAAAAAAAAA..!!”

Teriakan crowd histeris seneng waktu air menyemprot dari sebuah pipa yang digantung diatas kerumunan orang yang udah pada ‘on’ semua. Mereka semua bergerak seirama dengan hentakan beat dari turntable DJ yang juga ngga kalah hot-nya: sepasang cewek kembar yang berpakaian sexy lengkap dengan headphone yang ditempelkan di salah satu telinga mereka.

Roman muka Willy keliatan exicted banget. Matanya menyala-nyala liar ngeliat suasana itu semua. Secara refleks tangan Willy mengambil satu gelas minuman yang dibawakan oleh orang yang keliatannya adalah waiter di acara itu.dan dia ikut berteriak girang.

“WHAAAAAAAAA..!! WHAAAAAAAAA..!!”

Sekali lagi orang-orang berteriak di depan panggung ketika layar besar di belakang DJ menampilkan efek grafis keren, ditambah dengan asap dari smoke gun yang ditembakkan di atas panggung. Belum lagi lighting yang ngga ada habis-habisnya ngasih pertunjukkan cahaya yang menyilaukan mata. Bener-bener party abis.

“Siapa yang mau kita cari disini, Wil..?” Teriak Digi berusaha ngalahin bisingnya musik dan crowd yang jadi satu. “Ngga mungkin Saski kan..?”

Willy yang sekarang udah mulai goyang-goyang termakan suasana menjawab dengan setengah berteriak juga, “Hah..? Bukanlah.. Bukan Saski.. Ngga mungkin Saski di tempat kayak beginian. Tapi Reva..”

“Gimana kita nyarinya..?” Teriak Digi lagi. Tapi Willy ngga nyimak kayaknya. Akhirnya Digi deketin mulutnya ke kuping Wily, “Gimana nyarinya si Reva itu..? Banyak banget orang begini.. Gelap pula.. Lo udah tau mukanya kayak gimana sekarang..?”

Willy cuman tertawa dan geleng-geleng kepala denger pertanyaan Digi, sambil mengarahkan tangan yang megang gelas minumannya ke arah panggung.

‘DUAAAAR!!!”

Ledakan kembang api dan asap mengepul dari atas panggung. Penonton makin histeris melihat pertunjukan di panggung yang kelihatannya bakal makin panas. Musik makin asik dan kenceng dari DJ kembar di atas panggung.

Ketika asap mulai menipis, muncul sesosok cewek berambut panjang, berbodi super sexy dengan pakaian yang amat sangat minim: bra yang hanya menutupi putingnya dan mini g-string yang hanya nutupin bagian paling vitalnya. Sisanya..? U can see everthing!

“WHAAAAAAYYYY..!!”

Teriakan penonton yang sebagian besar cowok bener-bener memekakkan telinga. Tapi kemudian disusul teriakan cewek-cewek yang sebagian besar udah dibawah pengaruh alkohol.

Sekali lagi air disemprotkan dari pipa di atas crowd, dan si dancer super sexy itu bergoyang di bawah semburan air, yang langsung membuat seluruh tubuhnya basah.

Selama itu Digi hanya bisa melihat siluet dari cewek yang menari erotis itu karena lampu yang sengaja menyorot tubuhnya dari belakang. Tapi ketika semua lampu sekarang di arahkan ke dancer itu, Digi menelan ludah ketika dancer itu adalah..

“Tuh si Reva..!!” Teriak Willy di sebelah kupingnya persis. “Gampangkan nyarinya..? Hahaha..” Willy menenggak minumannya sampai habis.

Digi masih terpaku ngeliat Reva yang semakin erotis di atas panggung.

“Ayo cabut!” Willy sekarang berteriak dan menarik tangan Digi keluar dari kerumunan orang yang makin ‘panas’.

Digi masih terhenyak. Sepanjang pengetahuan Digi dulu, Reva ngga seliar ini. Dia emang model, tapi orangnya biasa-biasa aja. Cenderung polos dan lugu bahkan. Cuman emang cakep banget, makanya dia jadi model. Tapi sekarang..? Ngga nyangka..

Digi yang ngelamun sambil ngeliatin sosok Reva yang masih erotis di atas panggung ditimpalin teriakan crowd yang makin panas dan musik yang makin kenceng, tersadar ketika tangannya di tarik oleh Willy.

“Pfiuh..! What a party, huh..?” Tanya Willy ketika mereka berdua udah masuk ke mobil.

“Hah..? Iya, ya..” Digi masih belum sadar sepenuhnya. “Tadi itu.. Beneran Si Reva..?” Tanya Digi akhirnya.

“Hahaha..” Willy tertawa keras. “Kaget ya lo..? Ngga nyangka kalo si Reva sekarang kayak gitu..?”

Digi mengangguk pelan. “Kok bisa..?”

“Bisa ajalah.. People changes, Gi.. Apalagi cewek kayak Reva gitu..” Kata Willy. Mukanya merah karena minum alkohol tadi. Kayaknya dia udah lama ngga minum.

“Maksud lo gimana..? Lo udah tau kalo Reva kayak gitu sekarang..?” Digi masih ngga ngerti.

“Hahaha.. Penasar banget ya lo..? Entar gw jelasin semuanya di rumah..” Kata Willy sambil nyalain mesin mobilnya, dan ngarahin mobilnya keluar dari area parkir dan menurunin jalan, menuju rumahnya di daerah Kota.


..bersambung

Tidak ada komentar:

Posting Komentar